Jakarta — onenews.co.id || Suasana pagi yang biasanya dipenuhi riang anak-anak di SDN Kalibaru 01, Cilincing, Jakarta Utara, mendadak berubah menjadi kepanikan besar. Pada Kamis (11/12/2025) sekitar pukul 07.10 WIB, sebuah kendaraan pengangkut Makanan Bergizi Gratis (MBG) milik program pemerintah diduga hilang kendali dan menerobos pagar sekolah hingga menabrak puluhan siswa yang tengah berbaris dalam kegiatan pembiasaan literasi.
Insiden tersebut terjadi begitu cepat. Menurut keterangan beberapa saksi, mobil MBG itu melaju dari arah jalan utama dengan kondisi oleng. Hanya beberapa detik kemudian, kendaraan menghantam pagar depan sekolah dan langsung masuk ke area halaman, tepat ke posisi barisan siswa yang sedang diarahkan guru.
“Mobil itu seperti tidak bisa berhenti. Pagar langsung jebol, anak-anak banyak yang terpental,” ujar salah satu orang tua murid yang berada tidak jauh dari lokasi saat kejadian.
Benturan keras itu mengakibatkan 25 siswa menjadi korban, terdiri dari 3 siswa meninggal dunia dan 22 siswa mengalami luka-luka, mulai dari luka ringan hingga kondisi kritis. Tiga korban meninggal termasuk:
Aditya Pradita (Kelas 3C)
Maulana Aufar (Kelas 5B)
(Korban ketiga belum dipublikasikan identitasnya oleh pihak sekolah)
Sementara itu, 22 korban lainnya langsung dievakuasi oleh pihak sekolah bersama warga sekitar. Korban luka ringan dibawa ke puskesmas setempat, sementara korban dengan cedera berat dirujuk ke RSUD Cilincing untuk mendapatkan penanganan intensif.
Pihak SDN Kalibaru 01 menyatakan bahwa seluruh aktivitas belajar mengajar dihentikan sementara. Sekolah kini fokus pada penanganan korban, pendampingan trauma kepada siswa lain, dan koordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan bantuan terbaik diberikan kepada keluarga terdampak.
“Kami sangat terpukul. Ini tragedi besar bagi keluarga besar SDN Kalibaru 01. Saat ini kami mengutamakan keselamatan dan penanganan anak-anak terlebih dahulu,” ujarnya dengan suara bergetar.
Warga sekitar bersama sejumlah orang tua siswa turut memadati lokasi untuk mencari informasi terkait keadaan anak-anak mereka. Pemerintah setempat juga diminta segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur operasional kendaraan program MBG, terutama yang beroperasi di lingkungan sekolah.
Tragedi ini menjadi pukulan berat bagi dunia pendidikan dan keselamatan anak di sekolah. Publik berharap kejadian serupa tidak kembali terulang dan ada langkah-langkah perbaikan yang cepat dan tegas dari pihak berwenang.
Sumber : viral Via whatsApp
Redaksi : onenews.co.id



