Pesawaran, one news- Jika Pilkada Pesawaran di laksanakan hari ini, (Jumat, 22/11/24) maka dapat dipastikan pemenangnya adalah Paslon 01, Aries Sandi- Supriyanto (Asri). Hal ini didasarkan atas hasil survey internal yang di himpun dari tim pemenangan dan relawan serta simpatisan. Dimana presentasi perolehan suara pemilih untuk Paslon 01, mendapatkan sebesar, 47,80 persen dan Paslon, 02 Nanda Indira- Antonius, perolehan suaranya sebesar, 39, 57 persen, dengan margin error 23, 63 persen.
Sedang untuk hasil pemenangan dalam sebarannya di sejumlah wilayah kecamatan, dari 11 kecamatan yang ada, Paslon Asri berhasil unggul di 9 kecamatan, hanya 2 kecamatan saja yang dimenangkan Paslon 02.
Dari hasil survey ini, dapat dipastikan bahwa kecenderungan masyarakat Pesawaran lebih ingin adanya perubahan di kabupeten setempat. Meskipun diketahui Cabub 02, Nanda Indira merupakan Istri Bupati Pesawaran Aktif, sampai sekarang.
Zainal, salah satu relawan dari organisasi kemasyarakatan pemerhati pemerintahan di Kabupaten Pesawaran mengatakan, bahwa hasil survey ke masyarakat, yang dilakukan oleh pihaknya tersebut, dilaksanakan Dari tanggal 20 Oktober sampai 15 November 2024.
Dia menerangkan, survei yang dilakukan oleh pihaknya tersebut secara langsung ke masyarakat di 11 kecamatan. Dan dari hasilnya, elektabilitas Aries Sandi masih tinggi di kalangan masyarakat Pesawaran.
"Ini hasil riil di lapangan. Sebab saat di survei, masyarakat Pesawaran banyak yang menginginkan adanya perubahan," ujar warga Kecamatan Marga Punduh ini.
Zainal juga mengungkapkan, meski rival dari Paslon Aries Sandi DP memiliki kekuasaan penuh, namun masyarakat Pesawaran tidak terpengaruh, dan tetap menginginkan adanya perubahan.
"Hasil survei yang kami lakukan bahwa masyarakat ingin perubahan. Jadi walapun kekuasaan yang berjalan, masyarakat bergeming. Tetap ingin adanya perubahan," terangnya.
Sedangkan saat disinggung terkait hasil dari beberapa survei yang merilis hasil bahwa paslon 02 Nanda-Anton memenangkan Pilkada Pesawaran. Zainal mengatakan bahwa hal itu sah-sah saja.
Karena, kata dia, setiap lembaga survei memiliki tim dan koresponden yang sudah disiapkan di setiap daerah yang akan menggelar pemilihan kepala daerah.
"Tentunya hasil dari setiap suvei memiliki dasar yang kuat. Namun perlu dipertanyakan, hasilnya akurat atau tidak. Karena sekarang kebanyakan survei yang dilakukan hanya melalui daring (Online, red). Tidak langsung ke masyarakat. Dan itu pastinya menimbulkan banyak opini, bahwa survei melalui daring itu hanya sebagai penggiringan opini masyarakat," pungkasnya (tim)