ONENEWS SRAGEN -- Pembagian sembako yang dilakukan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sragen sempat dipersoalkan.saat pembagian beasiswa dan paket sembako di halaman kantor Kecamatan Gesi Kamis ( 3/10/2024)
Pasalnya, selain dibagikan pada saat masa kampanye Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Sragen 2024, pada saat pembagian itu ada kupon yang desainnya dominan berwarna merah dan ada angka 1, selain itu tas berwarna merah berlogo Baznas identik dengan warna partai pengusung calon nomor urut 1,ini jelas fulgar, ini disinyalir ditarik untuk kepentingan politik penguasa, Baznas tidak netral di masa kampanye Pilkada ini
Selain itu dalam bundelan kupon terdapat angka 1, yang identik dengan nomor urut salah satu pasangan cabup dan cawabup. Termasuk tas untuk wadah sembako yang juga berwarna merah.
Kuponpun pengambilan bantuan sembako ada angka 1 mengarah calon bupati adik kandung bupati Sragen saat ini****///Ketua Baznas Sragen Mustaqim dan Wakil Ketua Sarwaka dan Kepala Pelaksana Baznas Sragen, Dewi Purwantiningsih memberikan penjelasan terkait pembagian sembako tersebut.
Mereka memastikan bila Baznas Sragen bekerja sesuai tugas dan kewajiban mereka, serta tidak terpengaruh dalam politisasi apapun.
Mustaqim menjelaskan ada delapan asnaf atau golongan orang yang berhak menerima bantuan dari Baznas. Dalam memberikan bantuan, mereka tidak lepas dari delapan asnaf itu.
Mereka juga memiliki tenaga verifikasi di lapangan. Hal ini untuk memastikan bantuan yang mereka serahkan, benar-benar diberikan kepada yang berhak.
Seperti dalam pengentasan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) misalnya, walau sudah ada kerjasama dengan Pemkab Sragen, tapi kalau tidak sesuai pasti akan kami tolak,” kata Mustaqim
Baznas Sragen membagikan bantuan sembako kepada warga di 208 desa/kelurahan di Kabupaten Sragen. Pembagian paket sembako itu dilakukan bersamaan dengan masa kampanye Pilbup Sragen 2024, yang dimulai 25 September hingga 23 November 2024.
Mustaqim menegaskan bila mereka memiliki jadwal yang harus ditepati karena November-Desember mereka sudah mempersiapkan untuk bantuan tahun depannya.
Karena apa yang kami lakukan ini sudah merupakan jadwal maka harus tetap dilakukan. Kebetulan saja tahun ini bertepatan ada Pilbup 2024 jadi harus hati-hati. Tapi prinsipnya, di Baznas tidak ada dukung mendukung kepada salah satu pasangan cabup-cawabup. Yang kami pikirkan hanya kaum dhuafa atau mustahik yang harus dibantu,” tegasnya.
Sarwaka menambahkan karena yang dihimpun berasal dari zakat maka yang menerima bantuan dari Baznas adalah umat Islam dan juga warga Sragen.karena memiliki keterbatasan tenaga dalam mencari mustahiq atau orang yang berhak menerima zakat memang tidak bergerak sendiri.
Seperti untuk bantuan sembako, mereka dibantu oleh kepala desa data calon penerima bantuan untuk guru tidak tetap, pegawai tidak tetap, beasiswa anak SD SMP datanya dari Dinas pendidikan dan kebudayaan, pungkasnya
Wahono www.onenews.co.id