Luthfi Sebut Jateng Bukan Lagi Kandang Banteng ,Ini Tanggapan Hendi.



Poto Andhika Perkasa dan Hendrar Prihadi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah saat menghadiri rapat kerja cabang khusus DPC PDIP Sragen Senin 9)9/2024 // Wahono onenews.

ONENEWS SRAGEN - Bakal pasangan calon (paslon) Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Wagub Taj Yasin, meyakini tidak ada lagi sebutan "Kandang Banteng" di Jateng yang merujuk pada basis massa PDI Perjuangan. “(Kandang banteng) apa itu? Nggak ada,” tegas Luthfi usai konsolidasi di kantor DPW PKB Jateng, Selasa (3/9/2024).

Bakal calon Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Hendrar Prihadi (Hendi) menanggapi dengan santai pernyataan calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi yang menyebut tidak ada lagi istilah "Kandang Banteng" di provinsi tersebut. Mantan Wali Kota Semarang mengatakan jika pernyataan itu merupakan hak asasi Luthfi. 

Ya nggak berkomentar, ini haknya beliau. Mungkin sudah merasa kuat kan juga bisa," ujar Hendi seusai saat menghadiri Rapat Kerja Cabang Khusus di kantor DPC PDIP Sragen, Senin (9/9/2024)

Mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah menegaskan jika partainya masih akan menang di Jawa Tengah. 

Kalau saya masih yakin. Wong di Pileg kemarin kita masih menang," katanya. Hendi menyerahkan kepada masyarakat soal pemilihan di pemilihan gubernur (Pilgub) 2024. 

“Ya biar masyarakat yang menentukan, tanggal 27 November nanti baru kita bicara tentang data dan fakta,” katanya.

Disinggung terkait pembuatan posko, Hendi mengaku sudah dipersiapkan. Ya pasti seperti pilkada yang lain. Ada struktur partai yang sedang kita coba sesuaikan sampai tanggal 17 September," ungkapnya.

Lanjut Hendi, saat ini yang dilakukannya adalah berkeliling ke seluruh wilayah Jawa Tengah bersama pasangan calon Gubernur Andika Pratama. Setelah dari Sragen, ia dan Andika akan berkunjung ke Karanganyar dan Kabupaten lain di Solo raya.


Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jateng Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi, pengurus DPC PDIP kabupaten Sragen 

"Muter terus, perkenalkan Pak Andika, ngenalin saya, sampaikan hasil rekomendasi Bu Mega. Ini supaya temen-temen bisa apa kompak berjalan. Setelah itu pasti juga ke tokoh masyarakat," jelasnya.

Terkait minimnya baliho yang dipasang di ruang publik, Hendi tak menampiknya. Apalagi dirinya dan Andika baru menerima rekomendasi dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri pada 26 Agustus. 

"Kita alat peraganya masih kurang. Menurut saya itu harus bisa dipahami. Karena satu kita ketemu Pak Andika tanggal 26 Agustus setelah dapat rekom. Perlu waktu 2-3 hari kita memutuskan foto setelah foto jadi kemudian dimasukkan ke dalam desain alat peraga dipilih Yang ini yang itu dan ini baru mulai masuk proses. Nadi yang ditunggu saja mudah-mudahan segera lah," katanya.

Untuk mengantisipasi kekurangan baliho, mengunjungi struktur partai. Selain itu juga memaksimalkan kemajuan teknologi, terutama media sosial. 

Lanjut Hendi, dalam kompetisi, semuanya sama. Satu dengan yang lain ingin menang. Sehingga semua strategi dilakukan, semua upaya yang direncanakan dan dikerjakan.

"Mudah-mudahan dengan strategi yang sedang dilakukan oleh pasangan-pasangan PDIP, kita bisa menang di Jawa Tengah," pungkasnya.


Wahono.www.onenews.co.id

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR