Rudy Susmanto Tegaskan Pembebasan Lahan Jalan Rancabungur–Leuwiliang Dilakukan Bertahap, Pemkab Bogor Utamakan Kepastian Hukum


 Bogor — Onenews.co.id || Pemerintah Kabupaten Bogor di bawah kepemimpinan Bupati Rudy Susmanto terus menunjukkan keseriusannya dalam merealisasikan pembangunan infrastruktur strategis yang berdampak langsung bagi masyarakat. Salah satunya adalah proyek pembangunan Jalan Rancabungur–Leuwiliang yang dirancang sebagai jalur khusus angkutan barang dan tambang. Dalam pelaksanaannya, Rudy memastikan proses pembebasan lahan dilakukan secara bertahap dan penuh kehati-hatian agar tidak menimbulkan persoalan hukum di kemudian hari.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto menyampaikan bahwa tahapan administrasi pembebasan lahan sejatinya telah berjalan sejak awal tahun 2025. Namun demikian, pemerintah daerah memilih untuk tidak memaksakan pencairan pembayaran di akhir tahun anggaran, mengingat masih adanya proses administrasi yang harus diselesaikan secara cermat dan akuntabel.

“Pemerintah daerah lebih memilih langkah aman. Daripada menimbulkan persoalan hukum di kemudian hari, pembayaran kita mundurkan ke awal tahun. Ketua tim pembebasan lahan adalah Wakil Bupati, dan anggarannya sudah kita siapkan untuk dialokasikan kembali di awal 2026,” ujar Rudy usai menghadiri Lokakarya Pelantikan dan Musyawarah Kerja Komite Persiapan Pembentukan Kabupaten Bogor Barat (KPPKBB) periode 2025–2030 di Gedung SBS Venue Premier, Rabu (17/12/2025).

Rudy menambahkan, apabila dalam kurun waktu 14 hari ke depan seluruh proses administrasi pembebasan lahan belum rampung, maka realisasi pembayaran akan dipastikan dilaksanakan pada awal tahun 2026. Sebagai bentuk komitmen, Pemerintah Kabupaten Bogor telah menyiapkan anggaran awal sebesar Rp50 miliar untuk tahap pertama pembebasan lahan.

Namun demikian, Rudy mengakui bahwa nilai anggaran tersebut belum mencukupi untuk menuntaskan keseluruhan kebutuhan pembebasan lahan. Oleh sebab itu, pelaksanaan pembebasan akan dilakukan secara bertahap setiap tahunnya, seiring dengan penguatan kapasitas fiskal daerah.

“Anggaran Rp50 miliar itu baru tahap awal. Pembebasan lahan akan kita lanjutkan secara bertahap sampai seluruhnya tuntas,” jelasnya.

Meski dilakukan secara berjenjang, Rudy tetap optimistis pembangunan jalan khusus angkutan barang dan tambang ini dapat diselesaikan secara menyeluruh. Ia memperkirakan total anggaran yang dibutuhkan untuk menuntaskan proyek strategis tersebut mencapai sekitar Rp100 miliar.

“Mudah-mudahan dengan total anggaran sekitar Rp100 miliar, pembangunan jalan khusus angkutan barang dan tambang ini bisa diselesaikan. Ini penting untuk mengurangi beban jalan umum dan meningkatkan kelancaran distribusi ekonomi,” pungkasnya.

Pembangunan Jalan Rancabungur–Leuwiliang diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi persoalan kemacetan, meningkatkan konektivitas antarwilayah, serta memperkuat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor secara berkelanjutan.

Reforter : SJK[Jacklaksana]

Redaksi : Onenews.co.id

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR