Merasa Tidak Nyaman,Warga Gondang Sragen Diteror Hingga Data Pribadinya Disebar Melalui Medsos.




ONENEWS SRAGEN – Menjadi perbincangan hangat  di medsos Aris Hantoro, warga Gondang, Sragen, menyampaikan permohonan maaf atas kecerobohannya mengunggah video penyiksaan anjing ke status WhatsApp pribadinya. Video tersebut, yang menampilkan seekor anjing dikuliti, sempat membuat heboh dan memicu keresahan setelah tersebar luas di media sosial.

Aris menjelaskan bahwa ia mengunduh video tersebut dari aplikasi "Status Saver" pada Sabtu (7/6/2025) tanpa melihatnya secara keseluruhan, mengira itu hanya proses pengulitan biasa. Ia tidak mengetahui siapa pemilik video aslinya. "Saya tidak melihat secara keseluruhan, tak berpikir hanya nguliti biasa," ungkapnya. 

Dia mengatakan Video itu hanya dilihat oleh sekitar 35 temannya di WhatsApp. Tapi ada yang meminta dikirimi video tersebut. 

Namun, tanpa disadari Aris, video tersebut kemudian diunggah oleh yayasan Rumah Singgah Clow ke media sosial mereka, dan entah bagaimana data pribadi Aris ikut menyebarkannya. 

Alhasil, Aris yang berprofesi sebagai sopir mengaku merasa diteror karena menerima puluhan pesan dari nomor tak dikenal di WhatsApp pribadinya. "Kalau yang ada ini sekitar 30-an, belum termasuk yang sudah dihapus. Saya sampai nggak berani pegang handphone," keluhnya.

Aris berharap dengan permohonan maaf ini, nomor dan informasi pribadinya yang sudah tersebar di media sosial dapat dihapus. Selain itu berharap tidak diteror lagi oleh nomor yang tidak diketahui. Karena unggahan di status pribadinya itu murni ketidaksengajaan. 

Sementara itu, tokoh masyarakat Gondang, Sumardi, menegaskan bahwa tidak ada kejadian pengulitan anjing di Gondang, dan peristiwa dalam video tersebut tidak ada kaitannya dengan momen Idul Adha. Ia khawatir ada pihak yang salah paham dengan konteks video tersebut.

Ia juga menyesali tindakan pihak yang memampang data pribadi orang lain. "Tadi malam Mas Han (Aris Hantoro, red) sudah klarifikasi ke polsek Gondang. Saya rasa mas Han ini tidak salah, tapi ceroboh. Hal ini seharusnya menjadi pelajaran untuk pengguna medsos yang lain," ujarnya

Sebelumnya Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menyampaikan bahwa dengan tegas membantah kebenaran informasi di video menunjukkan seekor anjing dikuliti dalam kondisi hidup itu, Kapolres sudah melakukan pemeriksaan bahwa di Sragen tidak ada kejadian seperti video yang beredar

Vidio itu merupakan kejadian lama yang terjadi di wilayah lain,namun kemudian disebar ulang dengan narasi berputar seolah-olah olah terjadi di Sragen.

Kapolres Sragen menambahkan jajarannya baik di tingkat Polres maupun Polsek telah menerjunkan untuk memverifikasi kebenaran informasi tersebut,Hasil pengecekan menyimpulkan bahwa peristiwa itu tidak terjadi di Kabupaten Sragen.

Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi menghimbau kepada masyarakat untuk lebih bijak dalam menyebarkan informasi di media sosial "tegasnya**


Narasumber: Aris Hartono Warga Gondang Sragen.


www.onenews.co.id

Jurnalis Sriwahono

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR