GP Ansor Sragen Soroti Nasib Petani Keramba WKO di Tengah Proyek PLTS



ONENEWS SRAGEN –Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sragen memperingati harlah ke-91 pada Jumat (9/5/2025). Lantas dalam program Patriot Ketahanan Pangan, Gp Ansor Sragen menyoroti soal nasib para Petani Keramba di Waduk Kedung Ombo (WKO) dan menyusutnya lahan pertanian di Bumi Sukowati

Ketua GP Ansor Sragen, Endro Supriyadi, menyampaikan bahwa peringatan Harlah ini juga menjadi wujud keberpihakan masyarakat yang menggantungkan hidupnya lewat keramba WKO di Kecamatan Sumberlawang dan Miri. Para petani Keramba menghadapi tantangan akibat rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan WKO.

"Awalnya, lima persen lahan di WKO terdampak, namun kini berkembang menjadi 20 persen. Ini berdampak pada mata pencaharian masyarakat, khususnya peternak ikan di kawasan keramba,"ujar Endro.

Menurut Endro, GP Ansor Sragen mengangkat program ketahanan pangan untuk mendukung kemandirian peternak ikan di WKO. Terkait rencana pembangunan PLTS, Endro menegaskan bahwa GP Ansor tidak menolak proyek tersebut, namun meminta dialog komprehensif untuk mencari jalan tengah. “Kami khawatir luasan kawasan berkurang, mobilisasi peternak ikan terganggu, dan penyusutan air waduk akan memperburuk kondisi. Sosialisasi yang utuh diperlukan untuk mengurangi risiko di masa depan,” jelasnya.

Dia juga menyebutkan kekhawatiran nelayan terkait fenomena upwelling yang memaksa mereka menggeser keramba ke wilayah lain, sehingga berpotensi menimbulkan masalah baru ketika nanti ada Proyek PLTS.

Untuk mengatasi persoalan ini, GP Ansor Sragen telah melakukan advokasi bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor dan menggelar audiensi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). “Kami berharap ada solusi yang tidak merugikan pihak manapun, sehingga aspirasi masyarakat Sumberlawang dan sekitarnya dapat terakomodasi,” ungkap Endro.

Selain itu, pihaknya juga menyoroti penyusutan lahan pertanian akibat pembangunan industri dan jalan tol di Sragen. “Regenerasi petani di kalangan anak muda Sragen masih minim. Padahal, Sragen sebagai penyangga pangan seharusnya mampu meningkatkan sektor pertanian,” tambahnya.

Endro juga menyinggung perlunya dukungan pemerintah daerah untuk mendorong inovasi di sektor pertanian guna menarik minat anak muda. “Bukan hanya bertani secara konvensional, tetapi membangun industri pertanian yang memberikan ruang inovasi. Sragen tidak boleh hanya menjadi penyangga pangan, tetapi juga harus menawarkan upah yang layak, bukan sekadar buruh murah di tengah tren industrialisasi,” tegasnya.

Dia menegaskan dengan semangat Harlah ke-91, GP Ansor Sragen berkomitmen untuk terus mengawal isu ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Sembari mendorong dialog yang inklusif demi masa depan Sragen yang lebih baik. **


Narasumber : Endro Supriyadi ketua Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sragen.

www.onenews.co.id

Jurnalis : Sriwahono.

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR