Pesawaran, One News- Dalam rangka turut serta, dalam menciptakan iklim kondusif pada pelaksanaan Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilkada Pesawaran 24 Mei 2025, agar dapat berjalan Jurdil dan Luber, terbebas dari pelanggaran, kecurangan dan praktek Money Politic.
Sebagai bentuk dukungan dan partisipasi aktif kepada Bawaslu setempat. LSM Forum Komunikasi Anak Lampung (Fokal) Pesawaran, menggelontorkan sayembara yang berlaku umum kepada masyarakat kabupaten setempat.
Sayembara dengan hadiah Uang sebesar Rp 25. 000.000, di berikan bagi siapa saja yang berhasil menangkap pelaku terduga pelanggaran kecurangan dan money politics, yang di perkuat dengan bukti dan saksi, serta oleh Bawaslu telah ditetapkan sebagai pelaku pelanggaran pidana Pemilu.
Sayembara dengan tagline " Pemburu Kecurangan dan Politik Uang" ini mulai diberlakukan sejak tanggal 10 Mei- 25 Mei 2025.
Menurut Ketua Fokal Pesawaran, Abzari Zahroni mengatakan, pihaknya sengaja membuat sayembara, selain ikut mendukung dan berpartisipasi aktif terhadap tugas Bawaslu, Dia berpendapat pelaksanaan PSU Pesawaran yang akan dilaksanakan, terindikasi sangat rawan dan rentan terhadap upaya pelanggaran, kecurangan dan politik uang.
" Sengaja kita gulirkan sayembara ini ke tengah masyarakat, selain berharap dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran, kecurangan dan politik uang, kita juga berharap baik dari pelaksanaan tahapan sampai hasil dari PSU, setidaknya bisa di jamin bersih dan berkwalitas," harap Roni, Sabtu (10/5/25)
Sebab kata Roni, indikasi pelanggaran, kecurangan dan politik uang di setiap penyelenggaraan pemilu, itu sudah tidak asing lagi terjadi. Untuk itu ujar Roni upaya dari pihaknya mengadakan sayembara ini, setidaknya dapat mengurangi bahkan mencegah terhadap terjadinya pelanggaran dalam pemilu.
" Bisa rusak demokrasi kita ini, kalo perbuatan pelanggaran, kecurangan dan politik uang ini, kita cuekin begitu dan kita anggap sebagai suatu yang biasa saja," ujarnya.
Dikatakan Roni, terhadap politik uang, pihaknya sangat prihatin sekali, jika dalam pemilu hanya uang yg menjadi dasar alasan masyarakat memilih, dengan kata lain " Saya pilih calon yang kasih uang".
Ungkapan ini, kerap terdengar saat gelaran pemilu, artinya politik uang sudah mengakar dalam pikiran warga kebanyakan ' Tugas kita bersama untuk memperbaiki demokrasi dan mindset yang salah dari warga kebanyakan itu. Demi PSU bersih dan berkualitas," pungkasnya (rid)