Pesawaran, One News- Untuk kesekian kalinya jelang pelaksanaan Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilkada Pesawaran, 24 Mei 2025. Aliansi Masyarakat Pesawaran (AMP) tidak bosan- bosannya menyambangi KPU dan Bawaslu Pesawaran, guna mendesak dan mengingatkan kepada Penyelenggara Pemilu, berdasarkan kewenangannya, agar pelaksanaan PSU dapat berjalan kondusif dan menghasilkan hasil yang berkualitas.
Untuk itu, AMP berharap KPU dalam menjalankan fungsi tugasnya tetap
mengedepankan azas Jujur dan Adil (Jurdil) dan Langsung, umum, bebas dan rahasia (Luber), sesuai regulasi dan mekanismenya.
Hal ini perlu diingatkan oleh AMP, pasalnya dari sejumlah laporan dan informasi, yang didapat, terindikasi akibat kurangnya sosialisasi dari KPU, ditengarai masih banyak masyarakat Pesawaran yang tidak faham atau belum mengetahui, bahwa di tanggal 24 Mei mendatang, akan di gelar PSU di kabupaten setempat.
" Benar, kami tidak akan pernah bosan datang ke Kantor KPU, ini sengaja kami lakukan agar KPU tetap komit dan konsen, dalam menjalankan tugasnya, menjadikan PSU Pesawaran, berjalan sesuai regulasi dan mekanismenya, juga sejalan dengan harapan dan keinginan masyarakat, itu saja," tegas Ketua AMP, Saprudin Tanjung, di Kantor KPU Pesawaran, Jumat (9/5/25)
" Tentunya kami akan terus kawal KPU, untuk tetap konsen dan tegak lurus, dalam setiap langkah dan keputusannya," tambahnya
Begitupun saat di hari H pencoblosan, pihaknya meminta kepada KPU harus jelas dan tegas, terkait larangan kepada warga yang memiliki hak pilih, untuk tidak membawa HP, saat melakukan pencoblosan di bilik suara, yang memungkinkan dipakai untuk memfoto dan memvideokan pilihannya, sehingga melanggar azas rahasia pemilu.
" Ya, kita minta kepada KPU untuk secara dini mensosialisasikan kepada masyarakat (pemilih) tentang apa saja yang boleh dan di larang saat akan melakukan pencoblosan, sehingga prinsip jurdil dan Luber itu, benar- benar di tegakkan," bebernya.
Juga, kepada Bawaslu Pesawaran tambah Tanjung, diminta dapat bertindak tegak lurus, tegas dan tidak tebang pilih terhadap pihak- pihak yang terindikasi melakukan pelanggaran dan kecurangan pada sebelum, saat dan pasca PSU di laksanakan.
Terlebih upaya yang terindikasi dilakukan pihak penguasa selaku ASN, yang diduga telah mengabaikan Netralitas dan melakukan keberpihakan kepada Paslon 02, yang diketahui bersama, Calon Bupatinya merupakan Istri Bupati yang masih Aktif menjabat saat ini.
Anehnya, meskipun hampir semua partai telah di borong dan juga telah mempreteli sejumlah elemen pendukung 01,untuk mengalihkan dukungannya ke 02, tapi tampaknya itu pun, dianggapnya masih tidak cukup, sehingga di duga masih harus menempuh dengan menghalalkan dan menggunakan segala cara, meskipun melanggar, dalam mewujudkan keinginannya tersebut.
Atas indikasi upaya yang dilakukan para pendukung pihak 02 tersebut , AMP tidak tinggal diam, untuk terus mewarning Bawaslu setempat, agar tetap konsisten dalam menjalankan dan menegakkan aturan yang memang sudah menjadi tugas pokoknya tersebut.
" Kami juga ingatkan kepada Bawaslu, untuk konsisten, tegas dan tidak tebang pilih, dalam menegakkan aturan, terhadap setiap indikasi pelanggaran, baik yang dilakukan pihak 01 atau 02, demi menjamin hasil PSU yang berkualitas," ujarnya
Sebab ujar Tanjung, indikasi kecurangan dan keberpihakan , yang di duga dilakukan pihak penguasa kepada Paslon 02, terindikasi sangat masif dilakukan, dengan ikut cawe- cawenya ASN, dalam upaya memenangkan Calon Bupati 02, yang nota bene merupakan Istri Bupati yang masih berkuasa sekarang.
" Contoh, seperti memerintahkan kepada semua Kepala Desa dan jajarannya, untuk mendukung dan memenangkan Paslon 02, indikasinya aparat desa diharuskan mengumpulkan KTP dan Kartu Keluarga warganya sebagai bukti dukungan, jika tidak di ancam terkait
Dana Desanya, yang akan di persoalkan secara hukum, jika tidak mendukung, ini kan sama saja melakukan intimidasi untuk memaksakan kehendak," pungkasnya
Sementara pihak KPU Pesawaran, melalui petugas piketnya, dengan dalih para Komisioner baru saja melaksanakan rapat internal, sehingga tidak bisa menemui kehadiran AMP yang datang berkunjung.
" Maaf, para Komisioner baru saja mulai rapat penting internal. Jadi mohon maaf, tidak bisa menyambut dan menemani kawan- kawan AMP yang datang,"ungkap petugas piket KPU Pesawaran (Ridwan)