Pesawaran, One News- Aliansi Masyarakat Pesawaran (AMP) sorot pengadaan 4 unit Smartphone iPhone 15, yang di gelontorkan Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Pesawaran. Mirisnya lagi pengadaan yang manfaatnya di nilai sangat tidak mendesak itu, di gulirkan di saat keuangan Pemkab dalam kondisi kritis, akibat hampir 10 tahun, harus terus berkutat dalam cengkraman Defisit Akut.
“Ini kan nggak benar, dan sangat melukai hati masyarakat, bagaimana mungkin, kondisi keuangan lagi defisit, malah beli barang mahal, yang tidak ada manfaat bagi masyarakat," ucap Ketua AMP, Saprudin Tanjung, Kamis(24/4/25)
" Coba kalo digunakan untuk kepentingan rakyat, pasti sangat berguna dan sangat bermanfaat sekali, apalagi untuk menunjang kesejahteraannya," tambahnya
Ditambah harga pembelian iPhone itu, disebutnya jauh di atas harga pasar, yang menurutnya, harga iPhone 15, berkisar Rp22.549.000 per unit, namun anggaran yang digunakan untuk empat unit jauh melebihi angka tersebut.
“Kalau kita lihat, jelas ada indikasi mark-up yang dilakukan, bagaimana mungkin harga yang di tetapkan di anggarannya, jauh sekali dengan harga pasar," tegasnya.
Terlebih lanjut Tanjung, smartphone tersebut kabarnya akan di bagikan dan digunakan untuk sejumlah pejabat tertentu di lingkungan sekretariat, yang terindikasi yang memiliki kedekatan dengan Bupati selama menjabat.
“Informasinya sih, barang mahal itu, akan di peruntukkan bagi petinggi-petinggi yang sangat loyal pada junjungannya, yang ada di Sekretariat," ungkapnya
Sekarang kata Tanjung, bagaimana mungkin di saat banyak janji pemerintah yang belum terealisasi, seperti pembayaran BPJS yang diblokir, minimnya pembangunan, hingga insentif guru honorer yang belum cair
" Justru Pemkab melakukan pemborosan anggaran, untuk barang- barang yang jauh manfaatnya bagi kemaslahatan rakyat," sesal ya
Sementara itu, Kepala Bagian Perlengkapan dan Aset Pemkab Pesawaran, Djuanda, belum dapat dimintai keterangan. Menurut staf kantor, yang bersangkutan telah pindah tugas ke Kabupaten Lampung Selatan.
“Mau ketemu siapa? Pak Kabag sudah tidak bertugas di sini. Beliau sudah pindah ke Lampung Selatan,” ucap singkat, salah satu staf kantor tersebut(*)