Pesawaran, One News- Aliansi Masyarakat Penyelamat Pesawaran (AMPP) menggelar rapat pemantapan Aksi Damai yang akan dilaksanakan pada Senin 17 Maret 2025 ke Kantor KPU Pesawaran. Rapat sendiri dihadiri seluruh koordinator lapangan dari berbagai lembaga, organisasi masyarakat (Ormas), serta tokoh masyarakat yang tergabung dalam AMPP.
Rapat pemantapan rencana aksi damai guna menyelamatkan demokrasi yang sudah sekarat dari tangan penguasa zolim di Bumi Andan Jejama, dilaksanakan di Halaman Kantor Aliansi Masyarakat Pesawaran (AMP), di Suka Marga, Gedongtataan, Sabtu Malam, (15/3/25)
Hasil rapat menegaskan bahwa dalam aksi damai nanti, massa aksi akan mengawal dan mendesak KPU Pesawaran agar konsisten dan tegak lurus menjalankan dan melaksanakan sesuai amar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan bahwa PSU harus dilakukan dengan mengganti calon bupati terpilih dan diusung kembali oleh tiga partai pengusung, yaitu Demokrat, PPP, dan Golkar, bukan hanya oleh satu atau dua partai saja.
AMPP menilai bahwa setiap upaya untuk mengubah atau mengabaikan ketentuan ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap demokrasi dan akan merusak kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemilu di Pesawaran.
Aksi damai yang dilakukan ini sebagai bentuk kesadaran masyarakat untuk menyelamatkan demokrasi di Kabupaten Pesawaran, bukan gerakan yang didorong oleh kepentingan kelompok tertentu. AMPP menegaskan bahwa jika ada oknum-oknum yang berupaya menggagalkan aksi ini, maka mereka adalah bagian dari kekuatan yang ingin mempertahankan kebobrokan demokrasi di Pesawaran.
Dalam rapat tersebut, juga disoroti peran sejumlah kepala desa yang diduga membuat pernyataan yang berseberangan dengan kepentingan rakyat. AMPP menilai bahwa jika ada kepala desa atau pihak-pihak tertentu yang mencoba meredam aksi ini, maka mereka patut dicurigai atau diduga sebagai "antek-antek penguasa" yang hanya mengejar kepentingan pribadi dan kelompok dari penguasa rakus.
AMPP menegaskan bahwa demokrasi adalah milik rakyat, bukan milik segelintir elit politik atau pemegang kekuasaan. Jika demokrasi terus dicederai oleh kepentingan penguasa, maka yang akan menjadi korban adalah rakyat itu sendiri.
Menariknya dari hasil rapat pemantapan ini adalah meningkatnya target jumlah massa yang akan turun dalam aksi damai. Semula, aksi ini ditargetkan akan dihadiri oleh 3.000 orang, namun setelah melihat antusias masyarakat yang semakin tinggi, kini ditargetkan sebanyak 5.000 massa akan hadir untuk menyampaikan aspirasi di depan Kantor KPU Pesawaran (**)