ONENEWS SRAGEN -- Gerakan Pembaharuan Sragen GPS sambangi proyek jembatan penghubung Desa Gilirejo dengan Gilirejo Baru Kecamatan Miri Kabupaten Sragen, proyek yang mulai di bangun tahun 2022 akhirnya mangkrak.
Tim Gerakan Pembaharuan Sragen yang di ketua oleh Sri Bekti didampingi 2 anggota yakni Haryanto, Budi Setya,menyasak di Dukuh Kedondong Gilirejo, menemukan sebuah proyek jembatan yang sudah dibangun, cor jalan, talud dan satu tiang jembatan saja,tidak ada tanda tanda untuk dilanjutkan pembangunan,"kata Bekti.
Lanjut Sri Bekti melihat dari dekat proyek jembatan penghubung antara Desa Gilirejo dengan Desa Gilirejo Baru sebenarnya sudah bagus , tapi kenapa proyek ini berhenti,tidak dilanjutkan lagi, justru ini menjadi pertanyaan masyarakat,saya pernah membaca koran Tribun bahwa proyek jembatan ini akan di kerjakan skala prioritas,saat itu Bupati Sragen juga menyampaikan bahwa anggaran dari provinsi Jawa Tengah Rp 15 miliar, bahkan proyek jembatan sepanjang 600 meter lebar 6 meter, membutuhkan anggaran Rp 80 miliar,saat itu Bupati Sragen juga menyampaikan bahwa tahun 2022 sudah ada anggaran Rp 15 miliar anggaran yang dibutuhkan sampai jadi Rp 80 miliar,dan proyek jembatan menjadi pembangunan prioritas,bahkan bupati Sragen sampaikan jembatan ini selesai sebelum tahun 2024 luar biasa, harapan sebelum 2024 sudah beres itu kata bupati Sragen Yuni Sukowati.
Namun kenyataan di lapangan proyek pembangunan jembatan penghubung antara Desa Gilirejo Baru dengan Desa Gilirejo Baru mangkrak sejak tahun 2022, bahkan warga setempat justru bingung, karena pembangunan berhenti tidak dilanjutkan bahkan proyek jembatan itu skala prioritas di era bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati akhirnya mangkrak.tegas Sri Bekti.
Mengutip Radar Solo (4/1/2022) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Sragen berencana membangun jembatan untuk menyambungkan Gilirejo Lama dengan Gilirejo Baru, Kecamatan Miri tahun ini. Anggarannya kolaborasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sragen dan Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi Jawa Tengah.
Desa Gilirejo Baru merupakan wilayah Kabupaten Sragen yang unik. Lokasinya dipisahkan oleh Waduk Kedung Ombo (WKO). Jika ingin ke desa tersebut harus menggunakan perahu melintasi WKO. Atau jalan darat dengan melintasi wilayah Kabupaten Boyolali.
Melihat situasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Sragen berupaya menghubungkan wilayah yang terpisah itu. Setelah cukup lama diwacanakan, realisasi itu akan diwujudkan tahun ini. Setidaknya pembangunan bertahap akan dimulai.
Kepala DPU Kabupaten Sragen Marija menyampaikan, tahun ini sudah disiapkan anggaran awal pembangunan. Untuk tahun 2022 ada Rp 15,3 miliar untuk tahap 1 pembangunan Gilirejo Lama-Gilirejo Baru
.
”Butuh anggaran besar, sementara untuk tahap satu untuk pilar dan abutmen,” terangnya.
Perkiraan lama pekerjaan membutuhkan waktu 3 tahun. Sehingga dilakukan secara bertahap. Selain itu ada dua jembatan lagi yang dikerjakan tahun ini. Yakni jembatan Ketro yang menghubungkan Tanon-Sumberlawang dan pelebaran Jembatan Jati. Untuk pekerjaan konstruksi setidaknya ada 13 paket. Lalu tiga di antaranya untuk pekerjaan jembatan tersebut.
www onenews.co.id
sriwahyono.
Tags:
Berita
BPK
Jateng
KPK
Mensekneg
Nasional
Proyek Jembatan Skala Prioritas Era Bupati Yuni Sukowati Akhirnya Mangkrak