GPS Soroti Proyek Jembatan Ambruk Senilai Rp 14 Miliar,Karena Metode Pengerjaannya Salah.

ONENEWS SRAGEN -- Pembangunan proyek jembatan penghubung Kecamatan Masaran dengan Kecamatan Plupuh Sragen tahap II menjadi sorotan masyarakat, pasalnya proyek senilai Rp 14 Miliar itu, tanpa perencanaan yang matang, lepasnya rangkaian besi itu bukan diakibatkan oleh derasnya air, namun pengerjaan dilakukan secara manual, hal itu disampaikan oleh Sri Bekti anggota GPS Rabu (13/11/2024)

Saat dilapangan Sri Bekti menemukan banyaknya kejanggalan, rangkaian besi dipasang di antara tiang jembatan,dan melintang dan jauh dari permukaan air sungai, maka ambruknya rangkaian besi itu bukan disebabkan air hujan air sungai,ya memang dikerjakan tanpa perencanaan yang matang,proyek jembatan itu sebaiknya dibongkar, di ganti rangkaian besi yang baru,kalau itu dipaksakan berakibat  fatal "tegasnya.

Anggota Komisi III DPRD Sragen Muhammad Haris Efendi juga ikut menyoroti proyek jembatan penghubung Kecamatan Masaran dengan Kecamatan Plupuh, pihaknya akan mengecek kelokasi proyek,Haris menyampaikan seharusnya dalam proses pembelajaran menggunakan crane , sehingga metode pekerjaan dengan sistem katrol dan tidak ada pengaruh sungai banjir,sedang dampak dari kejadian itu, kontruksi jembatan harus ganti semua,,karena besi yang melengkung dianggap sudah rusak ,bila dipaksakan tetap dipasang mempengaruhi kedepannya.
Seharusnya pekerjaan tidak manual ,karena rawan terkena banjir, untuk memastikan pelaksanaan proyek jembatan,komisi III akan ngecek kelokasi hari Jumat (15/11/2024) kata Haris Efendi anggota DPRD Sragen fraksi Partai Golkar.

Hal senada disampaikan oleh Sugiyarto ketua komisi III DPRD Sragen,komisi III akan memanggil pihak DPU akan minta penjelasan soal pengerjaan jembatan tersebut, rencana kita akan jadwalkan untuk memanggil pihak DPU menanyakan pekerjaan jembatan Butuh "pungkas Sugiyarto."

www.onenews.co.id
Sriwahyono
SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR