ONENEWS SRAGEN – Gencarnya bagi bagi beasiswa bantuan sembako, yang dilakukan oleh Basnas dengan pemerintah daerah kabupaten Sragen, memantik pe rhatian publik, karena saat ini Bupati Sragen,adiknya Untung Wibowo Sukowati ikut dalam kontestasi Pilkada Sragen ,secara otomatis momen pembagian beasiswa untuk siswa,akan terjadi menguntungkan adiknya,dan Basnas seharusnya menghentikan kegiatan tersebut disaat masa kampanye.
FX Suwandi Ketua relawan Pandu Sragen, mengatakan pembagian beasiswa dan bantuan sembako yang dilakukan oleh bupati Sragen yang anggarannya dari Basnas sangat mencederai umat ,bahkan saat ini Bupati Sragen gandeng Basnas untuk membagikan beasiswa dan bantuan sembako untuk masyarakat, ini pasti ada kepentingan di baliknya, yang jelas indikasinya untuk kepentingan politik adiknya., ungkap Suwandi.
Suwandi mendesak Basnas Kabupaten Sragen, untuk menghentikan kegiatan bagi beasiswa dan bantuan sembako, saat masa kampanye ,kami meminta Basnas Sragen menghentikan sementara pembagian beasiswa dan bantuan sembako saat masa kampanye.,silahkan melanjutkan setelah usai masa kampanye pilkada tahun ini, tegas Suwandi.
Bupati Sragen gencar lakukan kegiatan bagi beasiswa dan bantuan sembako saat masa kampanyeSebelumnya Bupati Sragen dr Kusdinar Untung Yuni Sukowati, membagikan beasiswa siswa untuk anak SD hingga SMA,kerja sama dengan Basnas, Membagikan beasiswa saat masa kampanye,hal itu menjadi sorotan masyarakat,ini berita sebelumnya.
Pemerintah Kabupaten Sragen bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sragen memberikan beasiswa untuk ribuan siswa dan guru Kamis (26/9). Dalam kesempatan tersebut, Bupati tak khawatir terkait dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Lantaran kegiatan serupa selalu diadakan setiap tahun.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati hadir di Aula SMAN 1 Gemolong dan menemui ribuan orang tua siswa dan Guru GTT/PTT. Bupati sendiri menegaskan kegiatan serupa diadakan setiap tahun. Sehingga tidak ada kekhawatiran yang dituding untuk kepentingan pilkada.
”Nggak karena ibu melakukan (Pentasarufan,red) setiap tahun. Berputar terus di 4 kawedanan dan tidak ada perubahan konsep karena rutin dilakukan. Bedanya tahun ini kalau kegiatan juga memantau anggota Bawaslu,” ujar Yuni.
Terkait dana beasiswa tersebut dikumpulkan dari zakat Aparat Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Sragen. Termasuk dari Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati membayar zakatnya sebesar Rp 5 juta perbulan yang diambilkan dari gaji bupati.
Beliau menyampaikan dana yang dikumpulkan baznas melampaui melebihi target. Saat ini sudah terkumpul Rp 13,4 miliar. Diperkirakan akhir tahun bisa mencapai Rp 16 miliar. Jumlah alokasi untuk pendidikan sekitar 25 persen. Dibagikan untuk Intensif GTT/PTT, Bantuan Pendidikan SD dan SMP serta bantuan pendidikan Santri.
Maka pada kesempatan itu, sebanyak 1.501 siswa SD dan SMP di Sragen dan 2.007 orang guru tidak tetap (GTT) atau pegawai tidak tetap (PTT) mendapat bantuan dari baznas. Total dana untuk beasiswa senilai Rp 938 juta dan insentif GTT/PTT senilai Rp1,6 miliar yang dikeluarkan Baznas Sragen. Selain itu, juga diserahkan ribuan paket sembako.
Saya nanti Februari 2025 sudah melepas jabatan bupati. Saya juga tidak bisa mencalonkan lagi karena sudah dua periode. Harapannya, program-program yang sudah berjalan seperti program beasiswa ini bisa dilanjutkan bupati berikutnya,” tambah Yuni.
Ketua II Baznas Sragen, Sarwaka menjelaskan, beasiswa SD diberikan kepada total 751 siswa SD yang masing-masing siswa mendapatkan Rp 500.000. Jumlah bantuan pendidikan untuk siswa SD total Rp 375,5 juta. Sedangkan bantuan pendidikan untuk siswa SMP sebanyak 750 orang yang masing-masing siswa menerima Rp 750.000, sehingga jumlah totalnya mencapai Rp 562,5 juta. Sedangkan untuk Guru GTT/PTT Rp 800.000,-per orang.
”Selama ini bupati memberikan dukungan penuh untuk Baznas Sragen. Bahkan gaji bupati diserahkan langsung ke kami (Baznas) untuk zakat. Pembayaran zakat ASN juga sudah diatur melalui surat edaran (SE) agar ASN berzakat melalui Baznas,” ujar Sarwaka
Dia menambahkan Dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang semula hanya Rp 3 miliar per tahun sekarang ditargetkan mencapai Rp 13,4 miliar. Realisasi sekarang sudah mencapai 95 persen sehingga optimis target tersebut tercapai pada akhir 2024.
Wahono.www.onenews.co.id